Pencegahan Dan Pengobatan Penyakit Pullorum ( Berak Kapur )
Penyakit ini di sebabkan oleh bakteri Salmonella dan mempunyai sifat mudah menular, akut, dapat juga menular lewat telur sebelum anak burung menetas oleh induk yang mengidap penyakit berak kapur.
-Untuk burung jantan jadi malas berkicau.
-Lemah, pucat, mengantuk, badan terlihat bergoyang.
-Nafsu makan kurang
-Bulu kusam, sayap menggantung, bulu mengembang
-Angka kematian terutama pada anak sangat tinggi.
-Kotoran encer berwarna putih, banyak menempel pada bulu sekitar dubur, terkadang kotorannya Juga berlendir dan ada yang sulit berak.
Telur berdaya tetas rendah.
Penyemprotan kandang atau sangkar dengan menggunakan sampo JATI JAJAR yang mengandung Desin Pektan yang mampu membunuh kutu dan kuman, penyemprotan ini dilakukan seminggu sekali dengan dosis 3 tutup botol tiap 1 liter air. Begitupun dengan kerodong. Giji makanan harus baik dan bersih juga mencukupi, Berikan vitamin EbodVit setiap hari dan untuk Burung yang akan di ternak berikan vitamin Ebod Breeding
Kandang atau sangkar harus selalu bersih, kotoran tiap hari di buang.
Berikan Grit untuk membantu proses pencernaan burung jadi lancar dan sempurna. Jangan memasukan burung ke dalam kandang tanpa di cek kesehatannya.
Jangan mengembang–biakan burung–burung yang sedang atau pernah terkena berak kapur.
Yang sakit harus diisolir untuk di obati dan mencegah penularan pada burung lain.
Yang sakit diisolir dan di kasih lampu juga di kerodong supaya suhu dalam sangkar hangat dan terhindar dari terpaan angin. Berikan pengobatan memakai obat merk E-Bodre 2 tetes 2 x sehari ( Siang dan sore) untuk jenis – jenis yang tidak biasa ditangkap atau di pegang bisa di campurkan ke dalam pakan tambahannya ( EF )
Giji makanan diperbaiki, untuk burung pemakan bijian bisa dicampurkan 1 sendok makan madu kedalam 1 Kg pakan bijian. Sedangkan untuk pemakan buah–buahan bisa di oleskan ke pisang atau pepaya dan untuk burung pemakan serangga bisa dioleskan ke jangkrik, kroto atau ulat hongkong. (Ali Kenari Ronggolawe)