Burung baru harus siap mental jika sudah masuk markas Sendiko Accu. Hanya burung berkualitas yang bisa masuk squad utama. Selektif dalam memilih gacoan untuk terus aktiv menghadiri dan meramaikan kelas Cendet. Konsisten dengan hobi yang sama bertahun-tahun.
Kembali munculkan burung baru sebagai squad tambahan untuk penguat nama Sendiko Accu di kelas Cendet. Baru saja takeover Mr. Nugroho tak sabar untuk jajal sampai mana batas mental gacoanya bertemu dengan lawan-lawan hebat di event bergengsi. Agar bisa memilah mana burung dengan kualitas juga untuk penyesuaian pakem penjurian sesuai EO. Dengan menjajal settingan di event bergengsi menurut beliau menjadi lebih mudah, akan lebih cepat tahu kelemahan burung ketika beradu dengan lawan-lawan kuat karena burung-burung yang masuk markas Sendiko Accu kebanyakan memang sudah burung lapangan.
Belya burung baru yang sempat hebohkan Piala Jateng #3 dengan peroleh juara 1, dan 2 sudah lolos uji. Main di beberapa EO dan gelaran bergengsi namanya selalu berada di urutan tiga besar juara. Tak sembarang burung bisa masuk squad Sendiko Accu, harus punya kualitas yang setara dengan burung-burung yang sudah ada meskipun punya karakter yang berbeda. Ada standart khusus yang menjadi patokan Mr. Nugroho setiap ingin menambah amunisi untuk jadi andalan. Melihat giatnya beliau sambangi event besar yang kini hampir tiap minggu ada diperlukan banyak burung untuk menyesuaikan kondisi dan juga pakem penilaian. Dengan begitu harus sangat selektif saat berburu dan tak asal beli karena setiap penampilan burung membawa nama Sendiko Accu.
Konsisten dan tetap bertahan main di burung jenis Cendet, hingga sekarang. Meski mungkin di beberapa event kelas burung jenis ini tak begitu ramai, namun Mr. Sendiko tak lantas beralih dengan trend yang sedang ada. Menekuni hobi dengan serius menjadi tekat beliau karena didasarkan dari suka terlebih dahulu bukan hanya sekedar musiman. Sempat menambah squad dengan beberapa jenis burung untuk pelengkap ketika berangkat lomba, namun tetap Cendet yang utama untuk ditekuni.