“Iya waktu itu juara 1,2 dan 1. Tadinya cuma mau main dua sesi, tapi teman masih mau turun lagi cucak ijo, jadi sekalian naik sesi ketiga. Padahal sudah dibungkus pasang tali gendongan. Terakhir main di Mahkota (09/10) juara satu dua kali” Ujar om Ricardo.
Murai Batu Mini Cooper turun tiga sesi hari pada hari itu (29/09) di Oesman Organizer. Gaya yang full power dalam membawakan lagu dengan durasi kerja yang sangat bagus, membuatnya berhasil meraih double winner dan sekali runner up. Dari gaya dan penampilanya sama skali tidak menggambarkan burung dari kandang ternak. Karena biasanya burung dari kandang ternak identik dengan birahi tinggi dan jarang bisa tampil saat dilombakan, tapi tidak demikian dengan Mini Cooper milik om Ricardo – 3 Zet BF Bekasi yang juga terdaftar sebagai anggota APBN Bekasi Raya.
Saat disambangi dirumahnya hanya ada dua kandang ternak, yang satu kosong yang satu berisi Mini Cooper dan pasanganya.
“Tadinya ada dua pasang, yang satu dijual sisa sepasang. Harianya memang di kandang ternak. Kalo mau lomba tinggal tangkap pindah ke kandang bulet trus berangkat, ngga perlu setingan khusus kalo dirumah. Tinggal nanti dilapangan saja kalo mau diseting, kita lihat kondisinya. Karena memang kesibukan kerja saya di pabrik yang kena shift jadi tidak bisa merawat burung secara normal kaya orang kebanyakan” ujar om Ricardo.
Mini Cooper termasuk stabil, karena menurut om Ricardo setiap dilombakan akan selalu juara tidak pernah lepas dari tiga besr atau minimal nominasi, terbukti dari banyaknya koleksi piagam yang dimiliki nya. Mini Cooper dilombakan seminggu sekali, karena untuk menjaga birahi supaya tidak terlalu tinggi yang nantinya bisa menggangu proses penangkaran.
Untuk pola makan dan perawatan Mini Cooper om Ricardo berbagi sebagai berikut :
Untuk mandi dikandang ternak disiapkan tempat mandi, karena burung secara otomatis akan mandi sendiri saat merasa suhu tubuhnya terlalu panas. Termasuk saat mengeram tempat mandi juga selalu tersedia, karena indukan pasti sesekali akan mandi untuk menjaga suhu tubuhnya.
“Namun yang jadi kendala anakan Mini Coper selalu satu yang menetas dan jadi. Telur juga paling dua, tapi yang netes cuma satu. Makanya banyak yang mau anakanya tapi harus sabar menunggu. Anakan Mini Cooper sebenarnya sudah ada yang cukup mapan untuk dilombakan, materi dan mental juga bagus. Tapi sayang nanti saja kita tes gantang setelah mabung kedua” tambah om Ricardo.
Untuk yang ingin mengenal lebih jauh atau tertarik dengan anakan Mini Cooper dapat menghubungi langsung om Ricardo di akun FB nya : Boement Ricardo